RESENSI
KATEGORI : FILM
OLEH :
IBET NURBAITI
K5416028
Judul Film : Assalamu’alaikum Beijing
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Penulis Naskah : Alim Sudio
Pemeran :
- 1. Revalina S. Temat
- 2. Ibnu Jamil
- 3. Morgan Oey
- 4. Laudya Cynthia Bella
- 5. Desta
- 6. Ollyne Apple
Musik : Moving On
Tanggal Rilis : 30 Desember 2014
Genre : Romantis keagamaan
Kisah
berawal saat mendekati pernikahan Asmara (Asma) yang mendapatkan pengakuan dari
sang calon suami Dewa, bahwa dia telah menghamili Anita rekan sekantornya. Asma
terkejut mendengar kabar itu, tapi dia berusaha tegar dan mengikhlaskan. Dewa
pun menikahi Anita. Asma pun pergi ke Beijing untuk merintis karier sebagai
novelis dan penulis kolom sastra. Di Kota Tirai Bambu tersebut, Asma disambut
sahabatnya, Sekar bersama suaminya, Ridwan. Asma pun akhirnya bekerja pada
Koran edisi Bahasa Indonesia terbitan Tiongkok. Kolom yang ditulisnya
“Assalamu’alaikum Beijing” cepat digemari dan menjadi kolom yang selalu
dinantikan pembaca Koran.
Ditengah
aktivitasnya mencari inspirasi dan sumber tulisan di Beijing, pada suatu waktu,
Asma bertemu dengan seorang pemuda lokal bernama Zhong-Wen di sebuah bus kota.
Pertemuan berlanjut dan semakin akrab, pemuda tersebut memanggil Asma dengan panggilan
Ashima, hal ini karena Zhong-Wen terkenang legenda di daerahnya. Akan tetapi,
selagi hubungan mereka kian akrab, tiba-tiba Dewa yang sedang membaca Koran
mendapati kolom Asma ”Assalamu’alaikum Beijing”. Dengan modal cintanya yang
tetap terjaga untuk Asma, Dewa ingin menceraikan Anita yang telah melahirkan
anaknya demi menikahi Asma.
Di
tengah keakraban Asma dengan Zhong-Wen, datanglah Dewa dengan niat menyampaikan
maksud dan harapannya kepada Asma. Akan tetapi, Asma sudah terlanjur kecewa dan
tidak mau mempedulikan Dewa karena baginya Dewa hanyalah masa lalu yang
harusnya dilupakan saja. Dia tidak mau lagi hidupnya diganggu oleh Dewa.
Meskipun demikian, Dewa tidak mau putus asa, dia tetap menaruh harapan melalui
surat yang dititipkannya sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke
Indonesia. Asma yang rencananya akan diajak Zhong-Wen untuk menyaksikan patung
Ashima, tiba-tiba mendadak jatuh sakit dan memutuskan untuk kembali ke Jakarta
untuk berobat. Dan ternyata Asma mengidap APS yang berakibat stroke fatal.
Zhong-Wen
pun mendapat kabar bahwa Asma telah pulang ke Jakarta karena alasan ada urusan
keluarga yang harus diselesaikan. Kesunyian pun dirasakan Zhong-Wen, sambil
mengenang dan mencari tahu kabar Asma lewat email. Dia belajar Islam dan pada akhirnya
mendapat hidayah dan memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.
Di Indonesia, Asma stroke dan saat tengah
menjalani proses penyembuhan, Sekar datang menjenguknya dan memberikan semangat
kepada Asma untuk sembuh. Percakapan kedua sahabat yang sedang melepas rindu
tak sengaja pembicaraan mereka menyinggung tentang kabar Zhong-Wen. Asma
berkilah bahwa dia tak pernah membuka emailnya. Dengan rasa penasaran, Sekar
membuka email Asma dan mendapatkan email dari Zhong-Wen yang kemudian
dibalasnya dengan undangan untuk mendatanginya di Indonesia.
Bersama
Ridwan, Zhong-Wen akhirnya datang ke rumah Asma yang secara bersamaan juga
dengan kedatangan Dewa. Kedatangan Zhong-Wen disambut dengan penyakit Asma yang
kambuh kembali. Kali ini penglihatan Asma tiba-tiba tidak berfungsi lagi,
diapun segera dibawa ke rumah sakit. Dokter mengungkap bahwa penglihatan Asma masih
bisa diatasi, tetapi dari penyakit tersebut Asma divonis tidak bisa berbicara.
Dalam keadaan ini, Asma hamper frustasi dengan kisahnya bersama Zhong-Wen.
Tetapi, Zhong-Wen sendiri bertekad untuk menjadikan Asma sebagai istrinya
karena baginya Asma adalah jembatan baginya menemukan cahaya dan dia terlanjur
jatuh cinta kepada Asma.
Pernikahan
pun dilaksanakan, Asma pun kembali ke Beijing untuk kedua kalinya dengan status
sebagai istri Zhong-Wen. Mereka mengunjungi patung Ashima yang sempat tertunda
karena penyakit Asma akhirnya terealisasikan. Mereka datang ke patung Ashima
dengan penuh kebahagiaan sebagai pasangan suami istri. Dan pada akhirnya Asma
mengandung anak dari Zhong-Wen yang telah mereka harapkan.
Kelebihan dan kekurangan :
A.
Kelebihan
Sebuah
film yang sangat menginspirasi, mengisahkan tentang seorang perempuan yang
sangat sholehah dan tegar mengahadapi ujian hidup yang dialaminya. Alur ceritanya
menarik, ditambah lagi dengan keindahan kota Beijing dan acting para pemain
yang dibintangi oleh actor, aktris yang sudah malang melintang di dunia
perfilman. Film ini sangat berkualitas dan menginspirasi penontonnya. Film ini
sangat cocok untuk kalian yang butuh motivasi untuk move on.
B. Kekurangan
belum
ada kelanjutan tentang cerita film tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar