RESENSI
KATEGORI : NOVEL
OLEH
:
KATEGORI : NOVEL
Foebe Wahyu Christamara
K5416024
Ø Identitas Novel
Judul :
Sang Pemimpi
Pengarang :
Andrea Hirata
Penerbit :
PT Bentang Pustaka
Tahun
terbit : Cetakan ke-14, Januari 2008
Jumlah
halaman : x + 292 halaman
Ø Pratinjau Novel
Alur cerita
dan gaya bahasa yang diberikan yang diberikan mampu disampaikan begitu baik
dari awal hingga akhir. Dari segi unsur instrinsiknya, novel ini bisa dibilang
sangat baik . Sebab setiap peristiwa, penulis menggambarkan karakteristik dan
deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan
mudah memahami jalan ceritanya. Bahasanya pun sangat
menarik, dengan beragam Bahasa yang terdapat pada novel ini.
Novel ini menceritakan tentang kisah
persahabatan antara Ikal dan tokoh
lainnya bernama Arai. Mimpi mereka dimulai dari desa kecil di Belitong
dan mereka bermimpi pergi ke Eropa, tepatnya di Perancis.
Kisah dalam novel ini dimulai dengan
kehidupan tokoh Ikal di Belitong pada saat ia masih SMA. Ia bersama saudara
jauhnya yakni Ikal menjalani masa SMA yang menyenangkan meski berat sebab
tuntutan ekonomi membuat mereka dewasa sebelum waktunya. Untuk tetap besekolah
dan hidup, keduanya bekerja sebagai kuli di sebuah pelabuhan ikan. Waktu kerja
mereka dini hari sehingga waktu sekolah tidak terganggu. Kegigihan mereka pada
akhirnya terbayar saat mereka dewasa kelak. Ikal sendiri berhasil mendapatkan
gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, sementara Arai yang pada
akhirnya kuliah di Kalimantan, menjadi seorang ahli biologi.
Selain Ikal dan Arai, ada tokoh lain dalam
novel Sang Pemimpi ini. Ia adalah Jimbron. Ia sendiri adalah anak yatim piatu
yang diceritakan diasuh oleh seseorang bernama Geovanny. Ia berwajah bayi
dengan tubuh gembur. Pemikirannya lurus, cenderung naïf dan polos. Jimbron
sangat menyukai kuda dan tahu seluk beluk hewan tangkas tersebut. Jimbron
menjadi perekat hubungan Ikal dan Arai, oleh sebab keluguannya, ia mudah
disayangi dan mendapat simpati. Persahabatan mereka juga tentang bagaimana
melindungi Jimbron. Namun, selepas SMA, ketiga sahabat ini berpisah. Mereka
berbeda rute dan dipisahkan kota.
Ada banyak tokoh pembantu lainnya dalam
cerita ini antara lain Pak Mustar, Pak Drs. Julian Ichsan Balia, Nurmalala,
Lakshmi, Taikong Hamim, Bang Zaitun dan masih banyak lagi lainnya. Kesemua
tokoh ini mewarnai susah senang perjuangan Arai juga Ikal meraih mimpi. Meski
memang tak seterkenal Laskar Pelangi,
namun Sang Pemimpi ini seperti sebuah pelengkap dari apa yang dikosongkan
Laskar Pelangi.
Ø Biografi Pengarang
Andrea
Hirata, lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia amatmenggemari
sains-fisika, biologi, kimia, astronomi dan tentu saja sastra. Andrea lebih
mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker. Sekarang ia
tengah mengejar mimpinya untuk tinggal di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia,
di Himalaya. Andrea berpendidikan ekonomi di Universitas Indonesia. Ia mendapat
beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science di Universite de Paris,
Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea
di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dri kedua universitas
tersebut dan lulus cum laude. Tesis itu telah di adaptasi ke dalam bahasa
Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis
oleh orang Indonesia. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dan masih bekerja
dikantor pusat PT. Telkom.
Ø Kelebihan dan Kelemahan Novel
Kelebihan
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan
dalam novel ini. Mulai dari segi bahasa yang membuat pembaca merasa berada
dalam cerita. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis menggunakan imajinasi
berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual. Penulis juga
menjelaskan tiap detail latar yang melatari adegan demi adegan.
Kekurangan
Bisa dibilang novel ini tidak ada kekurangannya.
Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan menarik menggambarkan
keruntutan alur, deskripsi cerita, dan. Baik dari segi Bahasa hingga perasaan
yang dirasakan pembaca sepanjang cerita.
Ø Nilai-nilai pada Novel
Nilai Moral
Sifat-sifat yang ada pada cerita novel ini
menunjukkan rasa kemanusiaan dalam diri seorang remaja dalam menyikapi kerasnya
kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai
watak yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.
Nilai
Sosial
Dilihat dari nilai sosialnya, novel ini begitu
kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi
antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan
membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka.
Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam
keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.
Nilai Adat
Istiadat
Adat kebiasaan pada sekolah tradisional
yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata
pencaharian warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah
tergambar di novel ini.
Nilai Agama
Nilai agama pada novel ini juga secara
jelas tergambar. Terutama pada saat dimana ketiga tokoh ini belajar dalam
sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong
(kyai) yang begitu mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini memiliki
nilai agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar