Senin, 10 Oktober 2016

GO-JEK



RESENSI
 
KATEGORI     : JASA
OLEH               : 
Muhammad Firdaus Al Hakim
K5416039



LEBIH DARI SEKEDAR TRANSPORTASI


Nama Perusahaan                 :     GO-JEK
Industri/Jasa                          :     Teknologi
CEO                                       :     Nadiem Makarim
Tahun Berdiri                        :     2010
Kantor Pusat                          :     Jakarta, Indonesia

GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. GO-JEK sudah marak beroperasi sejak tahun 2010.

Nadiem, selaku CEO GO-JEK melihat peluang usaha ini sebagai efektif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Ditambah keluhan masyarakat kepada ojek pangkalan yang seringkali memberikan harga tinggi.

Sebelum adanya GO-JEK, di Amerika dan Eropa sudah terlebih dahulu menerapkan layanan transportasi berbasis aplikasi yang diberi nama Uber. Yang membedakan hanyalah moda transportasi yang digunakan, jika Uber menggunakan mobil untuk dijadikan taksi, sedangkan GO-JEK menggunakan motor.

GO-JEK sendiri telah beroperasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang dan Balikpapan. Rencananya GO-JEK akan terus dikembangkan di kota-kota lain pada tahun mendatang.

Berbasis aplikasi online yang memberikan layanan jasa antar, GO-JEK mengembangkan layanannya untuk tidak hanya sekedar mengantar orang tetapi juga mengantar barang, pesanan, bahkan menyediakan jasa pijat atau GO-MASSAGE. Bisa kita lihat beberapa layanan yang ditawarkan oleh GO-JEK.


 Dengan semakin banyaknya layanan yang ditawarkan, semakin besar pula lapangan pekerjaan yang ditawarkan. GO-JEK juga memberikan keefektifan dan keefisienan bagi konsumen yang membutuhkan layanan GO-JEK untuk memesan tiket, membeli makanan, mengantar dokumen dan lain-lain. Konsumen yang menggunakan jasa ojek, tidak perlu merasa cemas, karena GO-JEK memberikan transparansi harga yang diukur menggunakan argometer.

Di samping itu, GO-JEK juga memiliki kelemahan. Berbasis teknologi aplikasi online, konsumen dapat membuat order atau pesanan fiktif. Tentu, ini akan membuat GO-JEK merugi jika yang menyalahgunakannya dalam jumlah banyak. Selain itu, aplikasi online yang diusung GO-JEK juga rentan mengalami crash atau kerusakan sistem yang membuat driver GO-JEK tidak dapat menarik penumpang atau menerima pesanan.

Dampak yang lebih menonjol dengan kehadiran GO-JEK, sering kita lihat pada pemberitaan yang menayangkan aksi tentangan atas kehadiran GO-JEK oleh para ojek pangkalan. Ojek pangkalan berdalih, pendapatan mereka semakin hari semakin menurun. Juga yang tak kalah penting, privasi konsumen tidak lagi aman. Karena driver GO-JEK memiliki nomer handphone konsumen yang tujuan utamanya untuk memudahkan komunikasi. Namun jika terjadi penyalahgunaan, konsumen tentu akan merasa resah.

Di era modern ini, dengan teknologi yang semakin canggih, kehidupan manusia semakin dimudahkan. Dengan kehadiran GO-JEK tentu akan memberikan dampak terciptanya kemudahan, keefektifan dan meluasnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan itu tidak mungkin tidak memberikan dampak buruk. Perusahaan harus menindak tegas driver yang bersikap tidak profesional demi terciptanya kenyamanan dan keamanan konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar